Satu studi yang dilakukan oleh Kohort Observational, Swedia dapatkan kalau wanita yang mengkonsumsi kian lebih 3 gelas sehari memiliki 2 x angka kematian dibanding dengan wanita yang konsumsi susu kurang dari satu gelas susu sehari. Selain itu, orang yang konsumsi susu itu ternyata mengakibatkan pada terganggunya kesehatan tulang. Bahkan juga mereka jadi mempunyai kemungkinan lebih tinggi untuk terkena patah tulang.
Menariknya studi ini temukan kalau product susu fermentasi seperti keju dan yogurt jadi kurangi resiko kematian dan patah tulang untuk sebagian wanita. Untuk setiap jumlah product susu fermentasi ini, tingkat patah tulang pinggul dan kematian menyusut sampai 10%-15%.
Sebagian peneliti menduga kalau dampak negatif susu terlihat dari kandungan D-galaktosa yang ada pada susu. Ini yakni zat yang memecah laktosa, yang sudah bisa dibuktikan pro-inflamasi. Susu fresh mengandung makin banyak D-galaktosa dari pada keju dan yogurt.
Melansir dari nutritionstudies, ada banyak kemungkinan yang karena oleh susu, salah satunya :
1. Dalam studi observasional baik antar negara dan dalam populasi tunggal mengkonsumsi tinggi pada susu telah dikaitkan dengan penambahan risiko kanker prostat.
2. Riset Kohort Observational perlihatkan mengkonsumsi harian yang tinggi dikaitkan dengan resiko kanker ovarium yang lebih tinggi.
3. Protein susu sapi memerankan dalam menyebabkan diabetes tipe 1 melalui system yang dimaksud dengan mimikri molekuler.
4. Negara dengan populasi yang lebih banyak mengkonsumsi susu mempunyai masalah multiple sclerosis yang tinggi.
5. Dalam percobaan intervensi pada hewan dan penelitian pada manusia, protein susu telah terbukti tingkatkan kandungan IGF-1 (Insulin like Growth Factor-1). menambahkan IGF-1 telah dihubungkan dengan bebebrapa jenis kanker.
6. Pada percobaan intervensi hewan dan penelitian pada manusia, perlihatkan kalau protein susu punya potensi tingkatkan kandungan kolesterol (dalam studi dan penelitian pada manusia) dan aterosklerosis (dalam studi hewan).