Untuk kaum wanita, pembalut, tampon, serta produk untuk menjaga daerah kewanitaan tak dapat dipisahkan dari keperluan harian. Walau demikian kita tak bisa pilih produk asal-asalan.
Menurut beberapa aktivitis dari Women's Voices for the Earth, baiknya kita kurangi pemakaian produk kewanitaan itu. Bila mau memakainya, sebaiknya tentukan yang tidak memiliki kandungan parfum serta pemutih.
Mereka berpendapat, beberapa material dalam produk tampon, pembalut, pantyliner, bahkan juga tisu khusus untuk membersihkan ******, memiliki kandungan zat beracun yang bisa menyebabkan reaksi alergi, iritasi, bahkan juga meningkatkan resiko kanker.
Beberapa zat beracun itu antara lain pestisida, pengharum, pemutih, serta zat-zat penambahan lainnya.
" Produsen seharusnya mencantumkan semua bahan pembuat serta zat pengawet yang dipakai dalam tampon serta pembalut. Terutama zat yang bisa mengakibatkan alergi, " catat mereka dalam laporan bertopik Chem Fatale.
Di Amerika Serikat, pembalut serta tampon memanglah dikelompokkan dalam alat medis oleh Food & Drugs Administration (FDA) hingga tak ada keharusan oleh produsen untuk mencantumkan bahan-bahan pembuatnya.
Kekhawatiran yang lain yaitu pemakaian kapas, rayon, atau bahan serat yang lain yang sering diputihkan dengan klorin. Walau sebenarnya kandungan klorin dalam produk itu sangat kecil, tetapi mereka terus berpendapat produk itu beresiko karena gampang diserap oleh jaringan ******.
Mereka juga menyarankan supaya beberapa wanita pilih produk tampon serta pembalut yang bebas klorin atau memakai pembalut yang bisa dicuci.
Sayangnya hingga saat ini belum ada studi ilmiah untuk menguji dengan cara akurat apakah product spesial kewanitaan itu memang beresiko untuk kesehatan. Karenanya baiknya kita juga lebih bijak menyikapi setiap klaim. Konsultasikan dengan dokter bila Anda alami alergi atau iritasi akibat pemakaian pembalut.