Gula seolah menyatu dengan berbagai makanan yang dikonsumsi kebanyakan orang setiap hari. Anda mesti sama pendapat dengan hal ini. Demikian banyak makanan serta minuman manis hilir mudik di mulut serta pencernaan seorang. Akibatnya, tingkat gula darah didalam badan juga alami peningkatan.
Bahkan juga para pakar sudah menyalahkan gula sebagai pemicu kegemukan serta epidemi obesitas didunia. Serta termasuk aspek risiko dari keadaan diabetes type dua, penyakit jantung, serta Alzheimer.
Biasanya, saat kita bicara perihal gula, kita bakal merujuk pada gula meja yang datang dari tebu. Gula meja juga di kenal sebagai sukrosa, kombinasi 50 % glukosa serta 50 % fruktosa. Glukosa serta fruktosa demikian dibutuhkan lantaran bakal diolah secara tidak sama didalam badan. Namun pemprosesan keduanya mempunyai konsekuensi serius untuk kesehatan.
Melansir laman Health Me Up, dengan cara alami fruktosa ada didalam makanan seperti buah-buahan, sayuran, serta kacang-kacangan, namun bukan bermakna untuk untuk bagi kesehatan Anda. Glukosa bakal diolah didalam usus sepanjang pencernaan serta dipakai oleh semua sel didalam badan.
Tinggi makanan yang kaya fruktosa sudah dikaitkan dengan beberapa keadaan kesehatan kronis, seperti metabolisme yang lambat, kolesterol tinggi, penyakit jantung, sirosis hati, hipertensi, obesitas, serta asam urat.
Fruktosa juga menyebabkan resisten leptin, yang disebut hormon penentu rasa kenyang.
The American Heart Association serta WHO merekomendasikan bahwa konsumsi gula tambahan sehari-hari harus sembilan sendok teh (38 gr) untuk pria serta enam sendok teh (25 gr) untuk wanita.